Muthmainnah.com : Bismillahirrahmaanirrahiim. Seberapa Berani Anda Membela Islam? Adalah judul sebuah buku karya Na’im Yusuf sekaligus pertanyaan yang menyentuh hati para kaum muslimin. Hei, seberapa berani antum membela agamamu, Islam? Apakah antum sanggup binasa asal akidahmu selamat? (Afwan ya ummi, jika mungkin kalimatnya kurang lembut 😊) Lalu muncul pertanyaan, lho kenapa harus binasa? Why? Mengapa? Ngeri ya membela agama nganggo toh nyowo. (Dan sebagian orang berkata) “Ahhh, hidup ini indah jangan mau mati konyol tergila-gila pada dunianya akhirat.” Saya pun terwow-wow dengan mereka yang berfikir sesempit itu.
Aahhh, mereka sebagian tak paham dan sebagiannya lagi belum mau memahami mengapa agama yang rahmatan lil ‘alamin ini harus dibela. Toh nyowo sisan. Lalu, seberapa berani Anda membela Islam? Terus, apakah bela agama harus ‘main petasan’ kemana-mana? Oh, no no no! Islam agama yang damai. Islam itu anti perang. Pantang nyerang duluan. Tapi jika sudah diserang pasti pantang mundur.
Buku ‘Seberapa Berani Anda Membela Islam’ ini bagus dan mengusung tema yang tepat. Saya mendapatkan buku ini dari @fahiraidris beberapa hari lalu. Alhamdulillah masih banyak wakil rakyat yang cinta pada bangsa dan agamanya. Tidak menggadaikan suara untuk kepentingan mafia yang jahatnya luar biasa. Semoga kedepan akan makin banyak lagi wakil rakyat yang berhati mulia dan pemberani. Insya Allah.
Katakanlah, “Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. (al-An’am : 162)
Judul Buku : Seberapa Berani Anda Membela Islam?
Penulis : Na’im Yusuf
Penyunting : Arie Mulya
Design Cover : Agi Sandygta
Penata Letak : Rudy Permadi
Penerbit : Maghfirah Pustaka
Cetakan Pertama, Mei 2016
Buku ini menjelaskan tentang keberanian. Karya Na’im Yusuf ini akan membawa kita menelusuri keteladanan para nabi dan rasul, khususnya Rasulullah SAW, para sahabat Nabi, serta generasi as-Salaf ash-Shalih dalam menempatkan keberanian mereka berdakwah, berjuang, dan membela Islam.
Secara bahasa (jika netizen ada yang ahli bahasa, boleh lho mengkoreksi), ar-Rujulah (kelaki-lakian atau berani) diambil dari akar kata ar-Rajul. Oleh karena itu, kata ar-Rujulah disematkan pada seseorang yang memiliki sikap pemberani, seperti sikap yang sudah seharusnya ada pada laki-laki. Gentlemen yaa 😉.
Dalam sejarah Islam pada zaman Rasullullah Umar Bin Khaththab adalah sosok yang faqih. Allah mengaruniakan pandangan bersinar dan hati yang hidup. Umar adalah salah satu tokoh pemberani dalam membela agama Islam. Diantaranya juga ada dari kalangan sahabat wanita yang pemberani seperti Asma binti Abu Bakar, Nusaibah binti Ka’ab, Khadijah binti Khuwailid dll. Termasuk diantaranya adalah keberanian para sahabat wanita ketika ayat tentang hijab turun. Lalu pada keesokan harinya, ketika shalat Subuh, mereka datang dengan kepala-kepala yang tertutup kerudung tanpa ada satu pun wanita yang tidak mengenakannya.
Definisi sikap Berani yang ada di dalam buku ini ada 13. Bagaimana sih sikap berani yang harus dimiliki oleh setiap muslim? Bagaimanakah karakter berani itu?
Yuk inilah Karakter Berani :
1. Mencintai Masjid
2. Menyeru ke Jalan Allah
3. Bersungguh-sungguh dan Tanggap
4. Bersikap Aktif dan Bertanggung Jawab
5. Bercita-cita yang Tinggi
6. Mulia dan Terhormat
7. Berani di Atas Kebenaran
8. Berani
9. Jihad dan Pengorbanan
10. Teguh di Atas kebenaran (Ats-Tsabat ‘ala al-Haq)
11. Sabar dan Membiasakan Diri
12. Memenuhi Janji dan Jujur pada Allah
13. Tidak Mudah Putus Asa dan Pesimis
1. Mencintai Masjid
2. Menyeru ke Jalan Allah
3. Bersungguh-sungguh dan Tanggap
4. Bersikap Aktif dan Bertanggung Jawab
5. Bercita-cita yang Tinggi
6. Mulia dan Terhormat
7. Berani di Atas Kebenaran
8. Berani
9. Jihad dan Pengorbanan
10. Teguh di Atas kebenaran (Ats-Tsabat ‘ala al-Haq)
11. Sabar dan Membiasakan Diri
12. Memenuhi Janji dan Jujur pada Allah
13. Tidak Mudah Putus Asa dan Pesimis
Dengan membaca buku ini, kita akan mengerti ciri-ciri para pemberani, apa yang harus dilakukan untuk menjadi pemberani, bentuk-bentuk keberanian, dan tantangan yang harus dihadapi para pemberani. Sehingga akan lahir dalam diri kita dan generasi Muslim selanjutnya keberanian menegakkan kebenaran dan membela Islam untuk meraih ridha Allah.
Jazaakumulah Khairan Katsiraan.
8 Komentar
Mba, apa beda no. 7 dan 8 ya?
BalasHapusNah, soal Jihad ini sekarang harus dijabarkan dengan rinci karena makin banyak yang salah tangkap tentang jihad. Padahal ibu yang rela mengurus anaknya pun udah termasuk jihad :D
BalasHapusNah, soal Jihad ini sekarang harus dijabarkan dengan rinci karena makin banyak yang salah tangkap tentang jihad. Padahal ibu yang rela mengurus anaknya pun udah termasuk jihad :D
BalasHapusJudulnya aja udah bikin penasaran apa lagi baca isinya jd pengen baca :D
BalasHapusmasya Allah..emang harus ada yang memulai nih, daripada cuma ngomong dibalik layar bela Islam. Semangaat
BalasHapusjadi penasaran pengen baca bukunya
BalasHapusIslam agamaku, membelanya sudah menjadi kewajiban jika diperlakukan tidak manusiawi.
BalasHapusDari judul bukunya saja sudah menggelitik hati.
BalasHapusBerani?
Jazakumullah khair..
Silahkan tinggalkan kesan dan pesan.